Panduan Praktek Mata Kuliah Pengaruh Hutan
Detail Produk Panduan Praktek Mata Kuliah Pengaruh Hutan
Penulis :
- Ir Fransina. S.Latumahina, S.Hut.MP.IPU
- Dr. Ir. J. Mattinahoru. MS.
- Cornelia. M.A. Wattimena, S.Hut,. M.Sc.IPM
Ukuran : 15,5 x 23 cm
Tebal : 44 Halaman
SINOPSIS
Green economy telah menjadi ideologi baru dunia, yang harus dijaga dengan kebijakan yang baik dan benar. Model pembangunan ekonomi yang diterapkan untuk mengembangkan pembangunan ekonomi sekarang ini cenderung ekstraktif dan berjangka pendek, sehingga pendekatan green economy yang menjamin terpeliharanya hubungan timbal balik antara pembangunan ekonomi dan keberlanjutan fungsi lingkungan dalam mendukung terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan harus segera dimulai. Penerapan dan pelaksanaan green economy yang terarah dan menyeluruh di Indonesia harus ditunjang oleh kebijakan pemerintah untuk menjamin keberhasilan penerapannya yang berkelanjutan.
Ekonomi Hijau atau Green Economics adalah sebuah rezim ekonomi yang meningkatkan kesejahteraan manusia dan kesetaraan sosial, sekaligus mengurangi risiko lingkungan secara signifikan. Ekonomi Hijau juga berarti perekonomian yang rendah atau tidak menghasilkan emisi karbon dioksida dan polusi lingkungan, hemat sumber daya alam dan berkeadilan sosial. Sedangkan ekonomi hijau ekologis merupakan sebuah model pembangunan ekonomi yang berlandaskan pembangunan berkelanjutan dan pengetahuan ekonomi ekologis. Hutan tropis Indonesia merupakan hutan dengan keanekaragaman hayati terkaya di dunia. Hal ini memberikan keuntungan bagi negara dan masyarakat. Keuntungan tersebut dapat bernilai ekonomis, ekologis, sosial budaya dan estetika yang dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari misalnya masyarakat menggunakan hasil hutan dalam usaha pemenuhan kebutuhan hidup. Hutan memiliki manfaat langsung maupun tidak langsung bagi manusia. Sepanjang sejarah penemuan di bidang ilmiah, hutan tropis Indonesia sering sekali dijadikan lokasi penelitian yang diminati karena kelimpahan flora dan fauna yang dimiliki. Selain itu, sampai saat ini masih sering ditemukan spesies-spesies baru ataupun yang telah langka di dunia di hutan tropis Indonesia. Saat ini Indonesia sedang mengalami masalah kerusakan hutan yang terus-menerus sepanjang tahun. Faktor-faktor yang mendukung terjadinya kerusakan hutan tropis Indonesia yaitu semakin maraknya konservasi hutan untuk pengembangan perkebunan, pertambangan dan area industri, eksploitasi secara berlebihan kekayaan hutan seperti spesies eksotik dan lainnya yang dianggap bernilai ekonomis, penggunaan hutan adat, kegiatan transmigrasi serta degradasi hutan bakau untuk pertambakan dan wisata.